SEJARAH DESA PANARAGAN DESA
SEJARAH DESA PANARAGAN
SEJARAH DESA PANARAGAN
a.
Asal-usul/ Legenda
Desa
Konon
Kabarnya dulu kira-kira di awal Abad ke XIX diperkirakan Tahun 1850 M, sesudah
Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda (Dengan cara Licik) ada seorang
bangsawan Jawa yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur yang melarikan diri ke
Jawa Barat dan masuk ke Daerah Kabupaten Galuh yang sekarang Kabupaten Ciamis dan menetap di satu tempat
yang sekarang di kenal Kampung / Desa Panaragan Wilayah Kecamatan Cikoneng
Kabupaten Ciamis.
Bisa
jadi yang di pakai nama Kampung / Desa Panaragan itu sengaja mengambil dari
kata “Ponorogo” seperti umumnya sekarang
nama tempat-tempat yang ada di Jawa Tengah atau di Jawa Timur yang mengambil
dari asal nama orang atau Jabatannya seperti :
-
Martoyudo jadi
Martoyudan
-
Singosari jadi
Singosaren
-
Ponoroga jadi
Ponorogoan
Orang Bangsawan tersebut yang berasal dari Ponorogo itu
dikenal dengan nama “DALEM PONOROGO”, besar kemungkinan Dalem Ponorogo
berangkat dan meninggalkan tempat tinggalnya bermaksud menghindari Belanda yang
sedang mengadakan pembersihan di kotanya.
Ditempat
baru yaitu di Panaragan Dalem Ponorogo menyamar seperti Rakyat biasa,dia
bekerja sebagai seorang Petani dan yang pertama kali membuka tanah dan
dijadikan Dusun di wilayah Desa Panaragan.
Menurut
cerita dari Tokoh Masyarakat Dalem Ponorogo itu pernah menjadi Mandor
Perkebunan Teh yang ada di Wilayah Desa Sukasenang Kecamatan Sindangkasih
Kabupaten Ciamis.
Menurut
Cerita pula Dalem Ponorogo bertempat tinggal di Blok Katulampa yang berlokasi di
antara Dusun Mendem dan Panyingkiran wilayah Desa Panaragan.
Nama
“KATULAMPA” berasal dari kata KATALOGLAMPAH
yang artinya berakhirnya suatu perjalanan, yang dimaksud akhir
perjalanan hidup Dalem Ponorogo hanya
sampai di sana.
Dalem
Ponorogo meninggal dunia di tempat itu dan di makamkan di suatu tempat yang
sekarang dikenal Dusun Mendem,yang kemungkinan nama Dusun Mendem berasal dari
kata “Pendem” (Kubur), dan samapai sekarang makam tersebut masih ada di lokasi
tersebut.
b.
Sejarah
Pemerintahan Desa
Sebelum keluarnya Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, struktur pemerinatah desa terdiri
dari Kepala Desa, Juru Tulis dan Ngabihi. Pada sistem pemerintahan desa saat
itu tidak ada lembaga musyawarah, untuk menyusun kebijakan desa dan rencana
pembangunan desa dilakukan dengan seluruh masyarakat pada forum Rapat
Salapanan, sehingga pada sistem ini Pemerintah Desa berfungsi sebagai
pengaturan dan pengurusan.
Dengan keluarnya Undang-undang Nomor
5 Tahun 1979 Struktur Pemerintahan Desa terdiri dari Pemerintah dan Lembaga
Musyawarah Desa (LMD). Kedudukan Kepala Desa pada struktur pemerintahan desa
ini selaku Kepala Desa dan Ketua LMD, sehingga fungsi Kepala Desa sebagai Ketua
pada fungsi pengaturan dan fungsi pengurusan.
Setelah keluarnya Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemernitahan Daerah, struktur pemerintahan desa
berubah terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD). Badan
Perwakilan Desa (BPD) Panaragan dibentuk pada Tahun 2001 dengan jumlah anggota
sebanyak 11 orang. Kedudukan Kepala Desa pada struktur pemerintahan desa ini
tidak merangkap menjadi Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD), sehingga Ketua pada
fungsi pengaturan dan pengurusan berpisah. Untuk membantu Pimpinan BPD
dibentuklah Sekretariat BPD terdiri satu orang Sekretaris dan satu orang Staf.
Sekretaris dan Staf berasal dari masyarakat bukan dari perangkat desa dan
diangkat oleh Pemerintah Desa.
Tahun 2005 dengan keluarnya
Undang-undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Desa sebagaimana diubah dengan
Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005, Badan Perwakilan Desa (BPD) diubah
nomenklatur menjadi Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) dan sebagai tenaga administrasi atau sekretaris
diambil dari salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Jumlah
anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Panaragan sebanyak 9 orang. Kedudukan
Kepala Desa tidak merangkap menjadi Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
namun berkedudukan sejajar sebagai mitra kerja. Sistem pemerintahan desa
tersebut hingga sekarang belum ada perubahan.
Adapun Nama-nama Kepala Desa sejak
berdirinya desa sampai sekarang,
sebagaimana pada tabel di bawah ini :
Tabel.2.1. Nama-nama Kepala Desa
No |
Periode |
Nama |
1 |
2 |
3 |
1 |
- |
Yudawangsa |
2 |
- |
Sasmitapura/H.Gojali |
3 |
- |
Natajibja/H.Ruyat |
1 |
2 |
3 |
4 |
- |
Adipura |
5 |
1907 –
1940 |
Danuharja |
6 |
1940 –
1958 |
Padmawijaya/H.Hambali |
7 |
1958 –
1966 |
Y.Kartamiharja |
8 |
1967 –
1968 |
Momon M |
9 |
1969 –
1978 |
Momon M |
10 |
1978 –
1979 |
Sunahdi |
11 |
1979 –
1989 |
Aan Iskandar |
12 |
1989 –
1998 |
Sodikin |
13 |
1998 –
2006 |
Subardi |
14 |
2006 –
2007 |
Elon A.Martha |
15 |
2007 –
2013 |
Elon |
16 |
2013 -
2014 |
Amir Sugistiana |
16 |
2014
- 2019 |
Muhamad Dedi kurniadi |
17 |
2019 - 2021 |
Didi Rusmiadi |
18 |
2021 - |
Herdi,S.Ag |